Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Septic Tank: Pengertian, Model dan Aspek Keamanan

septic tank

Septic tank adalah komponen penting dalam pengelolaan limbah domestik. Tulisan ini akan membahas pengertian, model, dan aspek keamanan dalam penggunaan septic tank untuk rumah tangga dan umum.

Apa Itu Septic Tank?

Septic tank adalah sebuah sistem pengolahan limbah khususnya tinja yang umum digunakan pada rumah tinggal, rumah susun, rumah sakit dan lainnya. 

Septic tank ini berfungsi untuk menampung limbah tinja. Disini akan terjadi penguraian alami oleh mikro organisme, lalu jika ada kelebihan air akan meresap ke sekitarnya (dalam tanah) atau terbuang ke parit melalui pipa pembuangan.

Biasanya, septic tank terbuat dari beton, plastik atau fiberglass dan terletak di bawah tanah.

Apa itu Bio Septic Tank?

Bio septic tank adalah pengembangan dari septic tank biasa yang dilengkapi dengan teknologi biologi dalam proses pengolahannya. Bio septic tank menggunakan mikroorganisme khusus yang mampu mengurai limbah organik menjadi bahan yang lebih ramah lingkungan. 

Proses ini meminimalisir pencemaran lingkungan dan membantu mengurangi penggunaan ruang tanah karena bio septic tank tidak memerlukan sumur resapan yang luas.

Jasa terkait:
- Sedot WC Malang
- Sedot WC Semarang

Apa Perbedaan Bio Septic Tank Dengan Septic Tank Biasa?

Perbedaan utama antara septic tank biasa dan bio septic tank terletak pada proses pengolahan limbahnya. 

Septic tank biasa hanya menampung dan memisahkan limbah menjadi tiga lapisan: lapisan padat di bawah, lapisan cair di tengah, dan lapisan lemak atau minyak di atas. 

Sementara itu, bio septic tank tidak hanya menampung, tetapi juga mengolah limbah tersebut dengan bantuan mikroorganisme. Hasilnya, limbah yang dihasilkan oleh bio septic tank lebih ramah lingkungan dan tidak berbau.

Apakah Septic Tank Harus Ada Lubang Udara?

Ya, septic tank memerlukan lubang udara atau ventilasi. Lubang udara ini berfungsi untuk memungkinkan gas yang dihasilkan selama proses penguraian limbah bisa keluar. 

Tanpa lubang udara, gas tersebut bisa menumpuk dan berpotensi menyebabkan ledakan. Selain itu, lubang udara juga membantu dalam proses penguraian limbah dengan memasok oksigen bagi mikroorganisme pengurai.

Jasa terkait:
- Sedot WC Bali
- Sedot WC Bogor

Apa akibat jika lubang septic tank tersumbat?

Jika lubang septic tank tersumbat, gas yang dihasilkan dari proses penguraian limbah tidak akan bisa keluar dan akan menumpuk di dalam tangki. 

Akumulasi gas ini berpotensi menimbulkan tekanan yang cukup tinggi yang bisa menyebabkan ledakan. 

Selain itu, sumbatan juga bisa menyebabkan limbah meluap dan mengkontaminasi lingkungan sekitar, termasuk sumber air.

Apakah septic tank perlu pipa pembuangan jika kepenuhan air?

Ya, pipa pembuangan atau pipa outlet merupakan bagian penting dari sistem septic tank. Fungsi utama pipa ini adalah untuk mengeluarkan air limbah yang telah diproses dari septic tank ke sistem drainase, parit atau ke sumur resapan. 

Jika septic tank penuh, pipa pembuangan ini memainkan peran penting dalam mencegah meluapnya air limbah yang bisa mengkontaminasi lingkungan sekitar.

Pipa pembuangan biasanya dirancang dengan tingkat kemiringan tertentu untuk memfasilitasi aliran air limbah. Selain itu, pipa ini juga dilengkapi dengan perangkap atau penutup untuk mencegah gas dan bau yang tidak sedap keluar dari septic tank.

Jadi, jika septic tank penuh, pipa pembuangan menjadi sangat penting. 

Namun, penting untuk diingat bahwa pipa pembuangan bukanlah solusi untuk septic tank yang terlalu sering penuh. Jika septic tank sering penuh, mungkin perlu memanggil jasa sedot WC agar dilakukan pengurasan atau pengecekan lebih lanjut. Ini untuk mengetahui apakah ada masalah pada sistem pengolahan limbah itu sendiri.

Jasa terkait:
- Sedot WC Surabaya
- Sedot WC Sidoarjo

Berapa lama septic tank akan bertahan?

Masa pakai septic tank sangat bergantung pada bahan pembuatannya, ukuran, dan perawatannya.

Biasanya, septic tank beton bisa bertahan hingga 40 tahun, sedangkan septic tank fiberglass atau plastik bisa bertahan hingga 50 tahun. 

Namun, jika tidak dirawat dengan baik, masa pakainya bisa berkurang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan inspeksi dan perawatan rutin pada septic tank.

Apakah tinja bisa terurai?

Ya, tinja bisa terurai. Proses penguraian tinja terjadi melalui aktivitas mikroorganisme yang ada di dalam septic tank. Mereka mengurai bahan organik dalam tinja menjadi gas, air, dan partikel padat yang lebih kecil. 

Proses ini memerlukan waktu dan kondisi yang tepat, termasuk keberadaan oksigen dan suhu yang cukup.

Apakah septic tank bisa penuh?

Ya, septic tank bisa penuh. Meskipun sebagian besar limbah dapat terurai, masih ada sejumlah partikel padat yang tidak bisa terurai dan akan menumpuk di dasar septic tank. 

Jika tidak dikuras secara rutin, lama kelamaan partikel ini bisa menumpuk dan mengisi septic tank, sehingga menyebabkan septic tank menjadi penuh dan berpotensi meluap.

Apakah septic tank perlu disedot dan harus berapa lama sekali pengurasannya?

Ya, septic tank perlu dikuras atau disedot secara rutin untuk menghilangkan partikel padat yang menumpuk di dasar tangki.

Waktu pengurasan berbeda-beda tergantung pada ukuran septic tank, jumlah pengguna, dan seberapa sering septic tank tersebut digunakan. Namun, secara umum, septic tank rumahan biasanya perlu dikuras setiap 3-5 tahun.

Baca juga:
- Penyebab WC Mampet
- Sedot WC Bandung

Bagaimana cara pembuatan dan penempatan septic tank yang baik dan aman agar tidak meledak?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan penempatan septic tank untuk mencegah ledakan, antara lain:

Ventilasi: Pastikan septic tank dilengkapi dengan lubang udara atau ventilasi yang cukup untuk memungkinkan gas hasil penguraian keluar.

Bahan: Gunakan bahan yang tahan lama dan kuat, seperti beton, plastik, atau fiberglass, untuk mencegah kerusakan dan kebocoran.

Pemeliharaan: Lakukan inspeksi dan perawatan secara rutin, termasuk pengurasan septic tank setiap 3-5 tahun.

Posisi: Tempatkan septic tank jauh dari sumber api dan di lokasi yang tidak mudah tergenang air untuk mencegah ledakan dan kontaminasi lingkungan.

Desain: Gunakan desain yang tepat, termasuk ukuran dan bentuk septic tank, serta sistem pembuangan yang efisien.

Pembuatan: Jika memungkinkan, biarkan pembuatan septic tank ditangani oleh tukang yang berpengalaman.

Dengan memperhatikan aspek-aspek tersebut, risiko ledakan dan kecelakaan lainnya bisa diminimalisir.

Apakah boleh sering menyiram cairan pewangi dan pembunuh kuman ke dalam closet?

Menyiram cairan pewangi sekaligus pembunuh kuman ke dalam closet jongkok / closet duduk sering dilakukan orang untuk menjaga kebersihan dan menghilangkan bau closet. 

Dan cairan tsb tentu akan masuk ke dalam septic tank.

Disinilah muncul masalah.... Seperti yang dijelaskan diatas bahwa septic tank bekerja dengan cara memanfaatkan mikroorganisme untuk mengurai limbah tinja.

Penggunaan cairan pewangi dan pembunuh kuman dalam jumlah yang berlebihan bisa membunuh mikroorganisme ini dan mengganggu proses penguraian limbah dalam septic tank.

Jadi, meski tidak sepenuhnya dilarang, penggunaan cairan pewangi dan pembunuh kuman sebaiknya jangan terlalu sering dilakukan.

Jika menggunakannya untuk lubang pembuangan air kamar mandi ya tidak masalah, asalkan cairan tsb jangan sering sering disiramkan ke lubang closet.

Demikian, semoga penjelasan tentang septic tank ini bermanfaat...

Posting Komentar untuk " Septic Tank: Pengertian, Model dan Aspek Keamanan"